Kades Malasan Apresiasi Manfaat Dari Kegiatan Posbindu PTM. Di pandang Penting

Bagi kesehatan masyarakat desa setempat

MURUNG RAYA / SEMAKU.net – Kegiatan posbindu PTM, Desa Malasan, peningkatan prevalensi Agar penyakit tidak menular dan menjadi ancaman yang serius khususnya dalam perkembangan kesehatan masyarakat, sebagai salah satu strategi pemerintah
Desa Malasan, kecamatan Murung,
Kabupaten Murung Raya. Senin, 01/04/2024.

Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan memantau faktor resiko PMT. utama yang dilaksanakan secara terpadu rutin dan periodik, tujuan posbindu PTM adalah meningkatkan peran serta masyarakat dalam mencegah dari resiko PTM melalui posbindu BTM.
Yang dapat segera dilakukan pencegahan faktor dan risiko secara dini, sehingga penyakit menular di kalangan masyarakat dapat ditekan, sasaran utama adalah kelompok masyarakat sehat tidak beresiko penyandang PMT pada balita berusia 15 (lima belas) tahun keatas.

Kepala desa Malasan, MULYADI,
Mengapresiasi kegiatan yang di jalankan oleh pihak kaderisasi posbindu Desa setempat, Dengan terlaksananya kegiatan posbindu terintegrasi dengan upaya kesehatan bersumber pada masyarakat yang ada di desa,” Tutur nya, Mulyadi.

“Pelaksanaan posbindu PTM secara rutin dilakukan oleh pihak kader kesehatan yang telah ada, dan yang sudah dilatih secara khusus serta dibina dengan tujuan untuk melakukan pemantauan faktor risiko PTM di masing-masing RT desa setempat.

Berdasarkan jenis kegiatan deteksi dini Pemantauan dan tindak lanjut dini kan oleh posbindu kepiting maka dapat dikelompokkan menjadi kelompok,
Posbindu PTM dasar meliputi pemeriksaan deteksi dini faktor risiko yang dilakukan dengan wawancara terarah Melalui penggunaan instrumen atau formulir untuk mengidentifikasi riwayat penyakit tidak menular dalam keluarga yang telah diderita sebelumnya tinggi badan lingkar perut indeks massa tubuh (IMT) Analisa lemak tubuh pemeriksaan tekanan darah serta penyuluhan.

” Posnindu PMP utama meliputi kegiatan posbindu PMP dasar ditambah pemeriksaan gula darah kolesterol trigliserida pengukuran arus Puncak Rush ekspirasi (APE) keliling dan pemeriksaan IVA, serta pemeriksaan klinis payudara yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih (bidan)
Perawat kesehatan/tenaga analis laboratorium/lainnya.

“Kegiatan posbindu PTM menggunakan sistem 5 meja pelayanan sistem 5 meja terdiri dari
“meja 1: pelayanan registrasi dan administrasi yaitu kegiatan pencatatan data individu pasien sesuai buku monitoring faktor risiko piting yang ada pada pelaksanaan monitoring kondisi faktor risiko PTM harus diketahui oleh yang diperiksa maupun yang memeriksa.
” Meja 2: wawancara resiko PTM.
hal-hal yang perlu diwawancara berkaitan dengan faktor risiko PTM antara lainnya riwayat merokok, kebiasaan minum-minuman manis kopi, kegiatan kapasitas fisik/olahraga, kebiasaan makan sayur dan buah buahan, serta Riwayat tekanan darah tinggi riwayat penyakit dahulu dan, penyakit keturunan keluarga yang berkaitan dengan penyakit tidak menular.

“Meja 3: pengukuran berat dan tinggi badan IMT lingkar perut,
Kegiatan pengukuran berat badan dan tinggi badan indeks massa tubuh, lingkar perut sebaiknya diselenggarakan dalam Satu bulan sekali.
“Meja 4: pemeriksaan yaitu kegiatan pemeriksaan tekanan darah kadar glukosa darah kadar kolesterol kadar trigliserida dan fungsi paruh sederhana.
“Meja 5: kegiatan Tuhan harus dilakukan setiap pelaksanaan posbindu PTM Hal ini penting dilakukan karena kurang bermanfaat bila masyarakat tidak tahu cara mengendalikannya.
Kegiatan aktivitas fisik atau olahraga bersama sebaiknya tidak hanya dilakukan jika pada penyelenggaraan posbindu PTM.
Namun perlu dilakukan rutin setiap minggu.

Dengan berikutnya setelah 3 bulan kondisi faktor risiko yang dimiliki tidak mengalami perubahan tetap pada kondisi buruk atau tidak sesuai dengan kriteria maka untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik harus dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar.

Seperti Puskesmas atau klinik swasta sesuai dengan kebutuhan dan keinginan yang bersangkutan meski telah mendapatkan pengobatan yang diperlukan para penyandang faktor resiko PMT. dirujuk tetap dianjurkan ke posbindu PMT, untuk di lakukan pemantauan secara rutin, ” ujar nya, Elli Emeldha,Bella Sapira dan rekannya, Hamnah dan Maruyah.  [longking]


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *