Mandau Melambangkan Kerukunan Masyarakat Dayak, “Ije Simpei”

Mandau adalah sebuah senjata tradisional Dayak

MURUNG RAYA / SEMAKU.net – Suku Dayak merupakan salah satu suku bangsa yang ada di pulau Kalimantan suku yang juga memiliki ragam kebudayaan layaknya suku bangsa yang lainnya, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan tengah. Senin, 25/03/2024.

Salah satu kebudayaan suku Dayak dapat dilihat dari senjata tradisional yang disebut dengan Mandau, Mandau itupun Berbeda beda cara pembuatannya yang di ciftakan oleh para sesepuh Dayak dari ratusan tahun yang lalu, sebagai senjata tradisional.

Dan pada umumnya ada yang terbuat dari logam (besi) namun ada pula Mandau peninggalan sejarah yang terbuat dari batu Mantikei.


Mandau merupakan senjata pusaka khas Dayak yang diwariskan secara turun temurun kepada generasi berikutnya.
Selain Sebagai senjata pusaka, Mandau juga selalu menemani keseharian masyarakat Dayak spada saat di rumah maupun pada saat bepergian jauh dan sebagainya.

Di masa yang lalu Mandau dibuat dengan teknik sederhana sehingga menghasilkan senjata yang sedikit kasar,
Namun Seiring berjalannya waktu, dengan cara yang lebih baik dan peralatan yang modern sehingga menghasilkan senjata yang berkualitas tinggi.

Mandau, dibuat oleh seorang pandai,
Disebut dengan peneraat.
Senjata tradisional ini juga menjadi senjata ampuh oleh para tokoh pahlawan Dayak, pada saat berjuang melawan penjajah Belanda maupun Jepang, berjuang membela tanah air.

Mandau merupakan senjata yang berbentuk seperti pedang,
yang terdiri dari pegangan sarung dan bilah, Seperti yang pernah disinggung sebelumnya, Mandau terbuat dari batu
khususnya berjenis mantikei,
Dan batu Mantikei memiliki unsur besi yang dominan,Namun di masa modern Mandau juga diproduksi dengan teknologi modern sehingga 75% Mandau yang terbuat dari bahan logam

Hanya tersisa 25% Mandau yang benar benar Asli terbuat dari batu mantekei dan itupun peninggalan dari nenek moyang warga Dayak yang di wariskan secara turun-temurun sebagai senjata pusaka tua, meski meskipun Mandau pusaka yang tidak di gunakan sebagai senjata untuk bekerja,Tetapi Mandau peninggalan sejarah juga menjadi simbol Kesatria penjaga tanggung jawab dan persaudaraan, bagi warga masyarakat Dayak.

Bagian bagian Mandau dan fungsinya,

Mandau memiliki bagian-bagian layaknya pedang mulai dari bilah gagang sarung dan angkat masing-masing bagian memiliki fungsinya


1. Bilah Mandau yang asli dan tua terbuat dari batu mantikei,
sementara Mandau modern terbuat dari logam besi yang tempa. Bilah Mandau berbentuk panjang dan pipih seperti Parang dengan bagian ujung yang runcing, Salah satu bagian bilah Mandau diasah tajam sementara bagian yang lain sedikit lebih tebal dan tumpul.
Pada punggung bilah terdapat ukiran untuk memindahkannya,
ukiran terbuat dari tembaga atau Kuningan, konon ukiran ini berfungsi sebagai penangkal pengaruh jahat yang akan mengganggu pemilik Mandau.

2. Ganggang atau hulu Mandau, rusak yang diukir hingga menyerupai kepala burung, bentuk dan ukiran ganggang berfungsi sebagai pembeda tempat Mandau dibuat, suku, hingga status sosial pemiliknya.


3. Sarung atau pembungkus Mandau terbuat dari lempengan kayu tipis di bagian tengah dan bawah akan ada anyaman rotan sebagai penguat apitan,
Bagian dalam sarung ini berbentuk seperti mata Mandau, bagian luarnya dibentuk sesuai ukuran Mandau, sarung Mandau dilengkapi dengan pelepah ukor, pakan sejenis tumbuhan pala.

4. Aksesoris Mandau Biasanya berupa bulu burung beliang, manik-manik bahkan jimat yang diselipkan,
Tak hanya itu Mandau juga dilengkapi pisau kecil bersarung kulit dan diikat pada sarung Mandau. [Longking]

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *